Viral 12 Jam - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mengklaim visi misi jagoannya lebih jelas ketimbang pesaingnya paslon no urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ferdinand mengatakan, hal itu terlihat dari debat pertama capres-cawapres tentang hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Menurutnya, Jokowi tidak memperkuat visi-misi di debat itu namun malah mengobral janji demi menghadapi Pilpres 2019.
Baca juga: Debat Pilpres 2019: Prabowo Mengaku Tegang
Ia menyebut retorika janji itu antara lain adalah soal isu terorisme. Visi Prabowo-Sandi dalam pemberantasan terorisme pun sudah setingkat lebih maju daripada visi milik petahana.
Bahkan Prabowo, bebernya, merupakan orang pertama yang membentuk satuan khusus anti teror di Indonesia. Satuan itu berada di bawah kendalinya saat menjabat Komandan Jenderal Kopassus. "Dia lebih tahu soal teroris, lebih tahu daripada siapapun di negeri ini," imbuhnya.
Baca juga: Dalih Gerindra Soal Pernyataan Prabowo "Korupsi Nggak Seberapa"
Pada debat pertama, Prabowo menyebut peran deteksi intelijen amat diperlukan demi mencegah tindak terorisme. Dia menginginkan anggaran di sektor intelijen ditambah.
Sementara itu, Ferdinand mengatakan, revolusi mental yang diusung Jokowi sejak 2014 tidak ada hasilnya. Menurutnya, justru makin banyak pejabat negara yang ditangkap KPK.
"Sumber dari korupsi adalah ekonomi, baru yang kedua karakter. Permasalahan ekonomi harus diselesaikan lebih dulu, karena masalah karakter tidak mudah. Walaupun 2014 revolusi mental, sekarang tidak ada hasilnya," bebernya.
Baca juga: Ide Prabowo Soal Chief Law Enforcement Officer Ancam Yudikatif
Dalam perkara penegakan hukum, ia mengklaim Prabowo-Sandi lebih tegas dibanding Jokowi-Ma'ruf. "Ini presiden menghindar, bilang 'laporkan saja, laporkan saja'. Sementara Pak Prabowo menyatakan beliau akan memimpin penegakan hukum untuk mewujudkan negara yang berkeadilan," ujarnya./source