Menurut Kepala Dinas Budpar Lombok Tengah, Lalu Moh. Putria, parade budaya sebagai salah satu rangkaian kegiatan Bau Nyale untuk tahun ini masih simpang siur.
Sebelumnya pada rapat koordinasi, masyarakat Desa Kuta, Pujut, sebagai tempat pelaksanaan acara utama festival tersebut menginginkan agar parade digelar di Kuta, namun panitia provinsi dan kabupaten berkehendak lain, supaya parade dilangsungkan di Kota Praya.
Baca juga: Lewat ATF, Kemenpar Akan Tarik Wisatawan Asia Tenggara
Hasil rapat panitia terakhir, Senin (21/1/2019), untuk menyelesaikan persoalan itu, Sekretaris Daerah Lombok Tengah HM Nursiah meminta pendapat seluruh instansi, termasuk SKPD, camat dan kepala desa.
Lalu mengatakan, pihaknya tidak bisa langsung menentukan lokasi pelaksanaan parade budaya itu mengingat keputusan ada di tangan bupati.
Baca juga: Pulihkan Pariwisata Selat Sunda, 23 Kegiatan Disiapkan Kemenpar
Dari 13 kegiatan yang disetujui dalam rapat itu, mulai dari pra acara, puncak hingga setelah acara Festival Bau Nyale, hanya parade budaya yang belum menemui titik terang.
Lalu menuturkan, gelaran Bau Nyale di Lombok Tengah akan tersebar di 17 titik. Namun untuk pelaksanaan puncak atau pusat festival tetap bakal digelar di Pantai Seger Kuta.
“Pemda Lombok Tengah hanya akan mensupport kegiatan pesta rakyat yang dilakukan selain di Pantai Seger,” terang Lalu./lombokita